Harapan Sebuah Doa



by: PR.IPNU-IPPNU Krajan Kulon Kaliwungu

Mahasempurna Engkau ya Rabbi, telah menjadikan dunia itu indah...
Mahaagung Engkau Illahi, yang menjadikan bidadari-bidadari cantik di muka bumi ini...
Mahasuci Engkau ya Rabbani, mampu merubah yang haram menjadi halal....

Sungguh, tak ada yang lebih Agung selainMu,
Tak ada yang lebih nikmat dibanding anugrahMu,
Tak ada yang lebih sempurna melainkan DzatMu,
Tak ada yang lebih nyata selain alam semestaMu,
Dan tak ada bidadari yang lebih cantik di dunia ini,
Melainkan bidadari-bidadari pilihanMu yang Kau persiapkan untuk hamba-hamba suci penghuni SurgaMu...

Aku Masih Sendiri


by: Bahrul Ulum A. Malik

AKU MASIH SENDIRI 
menanti dan menanti sesuatu yang tak pasti, FATAMORGANA 
hilang semua hilang, sebelum kumenemukan yang kucari 

AKU MASIH SENDIRI 
terpuruk dalam penantian langit yang bergemuruh 
laut yang membadai dan angin yang MENGHALILINTAR!!

ada yang berbisik curiga mematamatai mata HILANG JIWA
dan AKU TETAP MASIH SENDIRI
MENUNGGUMU ITU!!

11 Ramadhan 1432 H/ 11 Agustus 2011

IPNU-IPPNU Kaliwungu dan IRMAKA Siap Sukseskan Syiar Ramadhan


Ada yang berbeda pada Ramadhan kali ini. Ikatan Remaja Masjid Kaliwungu (IRMAKA)  tahun ini menggandeng IPNU-IPPNU Kaliwungu untuk menyukseskan program ramadhan yang diberi nama Syiar Ramadhan 1432 H. Pada pertemuan yang diadakan di kantor Yayasan Masjid Almuttaqin, Ahad (24/07) lalu, IRMAKA turut mengundang IPNU-IPPNU Kaliwungu dalam rangka rembug bersama terkait Syiar Ramadhan yang rencananya akan dikemas lebih menarik dan meriah.

Pada forum yang guyup tersebut, beberapa sesepuh dan aktivis NU juga turut hadir untuk memotivasi IRMAKA dan IPNU-IPPNU agar bisa saling bekerja sama. Beberapa yang hadir yaitu K.H. Fadlullah, Lukman, dan Mochammad Abbas.

Lukman yang merupakan aktivis NU yang berasal dari kalangan akademisi intelektual mengharapkan IRMAKA dan IPNU-IPPNU bisa merger dengan tujuan memajukan dan mengembangkan gairah intelektual dan organisasi di kalangan pemuda Kaliwungu. 

Lebih lanjut, K.H. Fadlullah juga mengharapkan agar komunikasi yang dulu kurang baik antara IRMAKA dan IPNU-IPPNU bisa terjalin dan diperbaiki diawali dengan kerjasama dua organisasi  tersebut dalam program Syiar Ramadhan. 

Forum koordinasi IRMAKA dan IPNU-IPPNU Kaliwungu pada hari itu menghasilkan kesepahaman baru dan poin-poin penting acara yang akan diadakan pada bulan Ramadhan. Di antaranya adalah tadarusan yang akan diadakan tiap hari dan Dialog Ramadhan yang akan diadakan tiap seminggu sekali dengan menghadirkan beberapa narasumber dari berbagai profesi.

Musyawarah yang berlangsung cukup hangat itupun ditutup dengan doa dan harapan-harapan cerah para sesepuh akan kemajuan baru dalam tradisi intelektual dan organisasi di kalangan pemuda maupun remaja di Kaliwungu. (aml)

Yang Terindah dari Karnaval Kaliwungu 2011


Cuaca siang itu begitu terik, matahari seolah enggan bersembunyi sebentar saja di balik mendung untuk sekadar memberikan waktu bagi orang-orang menikmati kesejukan. Suara-suara mulai ramai diperdengarkan, kemana saja kaki melangkah waktu itu, suara-suara yang begitu ramai akan selalu tertangkap oleh segenap warga Kaliwungu, ya, suara drum ditabuh, suara terompet, suara musik yang dimainkan grup-grup Drum Band dan suara-suara yang berasal dari peserta karnaval saling bersahutan. Setiap kampung mulai sepi warga, mereka memilih keluar menuju jalan raya di mana arak-arakan Karnaval Kaliwungu akan melewatinya. Tentu, siapa saja tak akan mau melewatkan momen yang sangat guyup itu.

Itulah suasana Kaliwungu menjelang perhelatan akbar: Karnaval Kaliwungu yang digelar setiap tahun dalam rangka menyambut bulan Ramadhan nan suci, hanya saja tahun ini karnaval diadakan juga dalam rangka memperingati agustusan. Setiap warga Kaliwungu sangat antusias untuk menyaksikannya.

Para aktvis muda NU yang tergabung dalam organisasi IPNU-IPPNU Kaliwungu rupanya tak mau ketinggalan bagian dalam perhelatan tersebut, sebagai ladang yang subur bagi islam ala Ahlussunah Wal Jamaah, Kaliwungu kiranya perlu mengusung identitas ke-NU-an yang sangat khas. 

FOTO by: Nauva Qonita
Dengan bumbu kreatifitas dan kebersamaan, para pemuda pemudi NU begitu bersemangat dalam mempersiapkan berbagai macam performance.

Persiapan sudah begitu matang, arak-arakan kontingen karnaval dari IPNU-IPPNU Kaliwungu pun menuju tempat start karnaval, terlihat begitu guyup, meriah, dan kreatif. 

Arak-arakan karnaval dari IPNU-IPPNU Kaliwungu terlihat guyup karena seluruh ranting turut bergabung dengan berbagai kreatifitasnya, yakni berupa kritik sosial dengan menampilkan peserta bertopeng Nazarudin, Nunun, dan Gayus. Selain itu juga kritik sosial atas problem TKI/TKW dengan menampilkan peserta yang berperan sebagai TKW yang hamil dan disiksa oleh majikannya. Dalam arak-arakan tersebut juga terdapat keranda mayat yang terdapat tulisan "TURUT BERDUKA CITA ATAS MENINGGALNYA PEMERINTAHAN INDONESIA" sebagai wujud kritik bagi pemerintahan yang seolah-olah tidak ada ketika rakyat terkungkung dalam berbagai problem sosial.


Dalam rangka memeriahkan arak-arakan kontingen itu, IPNU-IPPNU Kaliwungu turut mengajak beberapa lembaga ataupun organisasi untuk dapat bergabung dalam arak-arakan tersebut, yakni tim rebana dari PK. IPNU-IPPNU Miftahul Huda dan tim Marching Bloenk dari Krajan Kulon. Arak-arakan pun kian terasa meriah.

Sebagai organisasi Islam yang sangat nasionalis, IPNU-IPPNU juga membawa berbagai slogan dan jargon menarik yang dituliskan di beberapa papan, di antaranya membawa pesan-pesan perdamaian, stop kekerasan, toleransi beragama, dan lain sebagainya.

Rupanya, karnaval yang dilaksanakan kamis (22/07) lalu merupakan ajang bagi PAC. IPNU-IPPNU Kaliwungu untuk mengekspresikan diri, tidak hanya dari sisi seni atau kreatifitas saja, tetapi merupakan refleksi ideologi, pesan perdamaian, dan kritik sosial yang menarik.
-----------------------------------------------------------
Dokumentasi Karnaval : (FOTO by : Nauva Qonita)




"Junjung Tinggi Toleransi Beragama"

"Perbedaan adalah Kekayaan Kita"

Perwakilan ranting IPNU-IPPNU

"Turut Berduka Cita Atas Meninggalnya Pemerintahan Indonesia"

Gayus, Nunun, dan Nazarudin

"TKI ku sayang, TKI ku yang malang"






Bahrul Ulum Pimpin IPNU Kaliwungu


Kaliwungu, NU Online

Bahrul Ulum akhirnya terpilih menjadi ketua PAC IPNU kecamatan Kaliwungu periode 2011-2013  setelah dalam Konferancab IPNU Kaliwungu berhasil  mengumpulkan 7 suara dari 10 suara yang diperebutkan



Dalam Konferancab IPNU yang digelar di gedung MWC NU Kaliwungu belum lama ini, Bahrul Ulum unggul atas dua pesaingnya yaitu Samsul dan Muslihudin yang  masing-masing mendapatkan satu suara. Sementara satu suara dinyatakan rusak.



Ketua PC IPNU Kendal Fathurrahman Ma’ruf dalam sambutannya saat pembukaan Konferancab berharap peserta Konferancab IPNU bisa memilih ketua yang benar-benar amanah dan bisa bekerjasama dengan PC IPNU Kendal untuk membesarkan IPNU di Kendal.



Sementara itu proses pemilihan ketua yang dipimpin oleh sekretaris PC IPNU Kendal, Eko Septianto, berjalan relative lancar tidak ada kendala yang berarti. Dukungan mayoritas ranting yang diberikan kepada Bahrul Ulum menjadikan ia  terpilih secara aklamasi, mengingat dua pesaingnya tidak memenuhi syarat untuk maju ke babak berikutnya.

(dari Website PBNU / Fahroji Roji)

Ideologi Aswaja Tak Sekedar Bicara Fikih, Tapi Juga Ekonomi


Kaliwungu, NU Online

Pimpinan Anak Cabang  Ansor Kaliwungu, menggelar sarasehan bertema “Revitalisasi Konsepsi Aswaja di Kalangan Generasi Muda NU,” . Acara yang digelar sebagai rangkaian kegiatan Konferensi Anak GP Ansor itu dilaksanakan pada  Kamis, 2 Juni 2011.



Bertidak sebagai Narasumber dalam kegiatan tersebut adalah KH Ubaidullah Shodaqoh katib syuriyah PWNU Jawa Tengah dan KH Muhammad Mustamsikin, SAg., MSI, wakil bupati Kendal yang juga mantan Ketua MWC NU Kaliwungu



Pada kesempatan itu Mustamsikin menyatakan Kaliwungu merupakan basis kader-kader NU yang berpotensi.”Saya menjadi Wakil Bupati Kendal periode 2010-2015 ini karena telah lama memahami ideologi aswaja yang dikembangkan Mbah Hasyim Asy’ari dan selalu saya praktekkan dalam kehidupan sehari-hari”. ”Sebenarnya ideologi aswaja yang dikembangkan NU tidak hanya sebatas fiqih empat madzhab saja, tetapi juga pada masalah ekonomi, sosial kemasyarakatn dan politik,” katanya.



Ketua PAC GP Ansor, Ibnu Fikri dalam sambutanya mengatakan, bahwa penguatan nilai-nilai aswaja pada generasi Muda NU merupakan hal yang amat penting untuk dilakukan. Memang selama ini konsep Ahlussunah wal Jamaah sebagai ideologi organisasi NU masih belum banyak difahami oleh generasi muda NU. Selain itu, upaya penguatan nilai-nilai aswaja ini diharapkan dapat membendung gerakan radikalisme seperti NII yang akhir-akhir ini marak terjadi pada generasi muda.
Fikri menambahkan, pada akhir jabatannya sebagai ketua Ansor Kaliwungu ini berharap agar kader-kader Ansor Kaliwungu tetap memegang teguh prinsip ideologi aswaja dan tidak terseret dalam kepentingan-kepentingan pragmatis. Ansor Kaliwungu harus menjunjung tinggi etika terhadap induk organisasinya,yaitu MWC NU Kaliwungu,” tegasnya.



Sementara itu, dalam paparannya KH Ubaidullah menegaskan bahwa NU merupakan organisasi masa yang berakar pada garis ideologi moderat dengan latar belakang politis. Bangunan  ideologi NU berada ditengah-tengah antara ideologi liberal dan fundamental. Doktrin kader untuk menjadi orang yang berideologi moderat tidaklah gampang dan butuh waktu lebih dari 5 tahun.



Akan tetapi sebaliknya, untuk mengkader orang yang berideologi fundamental cukup dengan 3 bulan. Seseorang yang telah masuk dalam ideologi liberal akan lebih mudah disembuhkan, dari pada seseorang yang telah masuk dalam ideologi fundamental. Pasalnya, kecenderungan ideologi liberal lebih mengembangkan potensi-potensi pemikiran.

(dari Website PBNU / Fahroji Roji) 

Rinduku Kuselipkan pada


rinduku
kuselipkan pada
kelopak mawar merah
yang tertata rapi
di setiap sudut keindahan

rinduku adalah
sekuntum mawar
menghias kamar mimpiku
bersama pot-pot doa

rinduku bersemayam tinggi
bertempat pada senyuman

rinduku
rindu atas kelopak mawar
harumi sela-sela renungku
pada sisi cintaMu


Kendal, 10 Syawal 1425 H

by : bahrul ulum a. malik
facebook.com/ulum.langitkendal

Bertarung Demi Menjadi King Of Kaliwungu


Pra Konferensi Anak Cabang IPNU Kaliwungu ke-24

"Penalty…penalty !!

Penalty….
Goal …gooalll !!
Horreee… gooall..gooall..Juara! Juara!!"

Itulah sorak sorai suporter dan penonton saat ada pelanggaran di kotak penalty, kemudian ada tendangan bebas dan Gooal…pemain sukses menyarangkan bola ke dalam gawang.

Penonton histeris, bernyanyi, dan berteriak-teriak mendukung tim futsal kesayangan yang telah menaklukan lawannya. Walau terlihat rame dan gaduh,semua berjalan tertib dan aman tanpa keributan , baku hantam maupun tawuran . Pemain dan penonton telah diinstruksikan oleh panitia agar tetap menjunjung tinggi fair play.

Ya, acara berjalan kondusif. Karena mereka semua adalah para Aktivis IPNU Kaliwungu yang berasal dari ranting dan komisariat, yang sedang bertanding futsal dalam rangka Pra Konferensi yang diselenggarakan untuk menyambut Gelaran Akbar Konferensi Anak Cabang (Konferancab) ke-24 IPNU Kecamatan Kaliwungu besok Selasa 17 Mei 2011.

Acara yang diselenggarakan oleh panitia Konferancab ke-24 IPNU Kaliwungu tersebut dilaksanakan pada Ahad 15 Mei di Gedung Serba Guna Pemerintah Desa Krajan kulon itu dimulai pukul 9 pagi dan selesai pukul 4 sore, diikuti oleh 10 peserta yang terdiri dari 7 Pimpinan Ranting (yakni ranting Kutoharjo, Krajan kulon, Mororejo, Nolokerto, Sumberejo, Sarirejo,dan Karang tengah) dan 3 Pimpinan Komisariat (komisariat SMP NU 03 Islam, Pon pes Miftahul Huda,dan Pon pes Bani Umar).

Dalam pertandingan kemarin meloloskan tim dari Mororejo, SMP NU 03 Islam, Karang tengah, dan Krajan kulon ke semifinal. Kemudian melangkah di final bertemu dua tim tangguh yang akan menjadi King of Kaliwungu yakni Mororejo dengan Krajan kulon. Pertandingan final berlangsung sengit, kedua tim saling jual beli serangan untuk mencetak sebanyak mungkin goal. Penonton dibuat deg-degan dan histeris oleh aksi-aksi mereka . Semua panas. Semua larut dalam euforia.

Dan akhirnya lahirlah juaranya, tim dari Mororejo yang nama resminya Mororejo United FC telah berhasil menumbangkan tim dari Krajan kulon dengan skor tipis 3-2. Untuk selanjutnya tim dari Krajan kulon mendapatkan juara ke-2, di ikuti tim dari SMP NU 03 Islam yang menjadi juara ke-3. Piala dan hadiah bagi pmenang akan diserahkan besok pada pelaksanan Konferancab ke-24 IPNU Kecamatan Kaliwungu.

Juara futsal ranting/komisariat IPNU se-Kaliwungu, Mororejo United,
saat berpose usai pertandingan.
“ Terima kasih untuk teman –teman semua atas do’anya sehingga IPNU Mororejo bisa menjadi juara 1 pada turnamen futsal Pra Konferensi IPNU Kaliwungu, sekali lagi terima kasih banyak.” Ujar rekan Bahrul Ulum selaku manager dari Mororejo United. Dan jadilah mereka tim futsal terhebat IPNU Kecamatan Kaliwungu tahun 2011. Selamat dan teruslah menjadi yang terhebat. (Atfal)

Pembekalan Aswaja di SMP Annidomiyah


Untuk mempersiapkan kader Nadhlatul Ulama lulusan sekolah yang mumpuni dan memiliki bekal ke-NU-an yang memadai, Yayasan Annidomiyah Wonorejo Kaliwungu bekerja sama dengan Pimpinan Anak Cabang IPNU-IPPNU Kaliwungu menggelar acara Pembekalan ke-NU-an bagi pelajar kelas 9 SMP Annidomiyah yang pada minggu kedua bulan Mei lalu telah selesai menempuh Ujian Nasional 2011. 

Acara pembekalan tersebut digelar pada hari Sabtu (14/5) lalu, dimulai pada pukul 08.00 dan ditutup pada pukul 14.00. 

Ada yang berbeda pada pembekalan ke-NU-an tahun ini, PAC IPNU-IPPNU mendesain acara dengan format yang baru dan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pembekalan yang biasanya dilaksanakan dalam waktu tiga hari, pada tahun ini hanya digelar dalam sehari.

"Kondisi aktivis PAC sekarang ini memang agak sulit, karena mayoritas mereka adalah para pemuda yang sudah bekerja dan kuliah, tahun sebelumnya kami tidak maksimal menggarap pembekalan karena kekurangan tim fasilitator, untuk mengantisipasi itu, kami laksanakan dalam waktu sehari, dan alhamdulillah format seperti ini sangat efektif" ujar rekan Najibril Muhammad selaku ketua PAC. IPNU.


Dewan guru dan peserta pembekalan berpose bersama
PAC.IPNU-IPPNU Kaliwungu usai pembekalan
Kendati dilaksanakan hanya dalam waktu sehari, namun acara pembekalan berlangsung cukup meriah dan menyenangkan dengan difasilitasi oleh dua belas aktivis IPNU-IPPNU. Para siswa juga banyak disuguhi permainan dan role play yang sangat mengesankan. 

"kami sengaja banyak memasukkan permainan atau role play dalam pembekalan, karena dalam satu hari ini mereka dibekali empat materi, jadi kami ingin adik-adik tidak jenuh" tambah Najibril.

Selain itu, mengingat kondisi ranting Wonorejo yang beberapa tahun terakhir ini sedang dalam keadaan vacuum, PAC. IPNU IPPNU Kaliwungu mencoba menghidupkan kembali ranting Wonorejo dengan cara menggembleng para pelajar di SMP dan SMA Annidomiyah di Wonorejo yang merupakan tumpuan harapan bagi IPNU-IPPNU ke depan.

"kami akan ngopeni Annidomiyah secara serius, ini adalah program jangka panjang, diharapkan ketika mereka lulus dan berbaur di masyarakat, mereka lah yang akan menjadi aktivis muda NU di ranting Wonorejo" tegas Najibril.


Melalui pembekalan di sekolah-sekolah tersebut, nilai-nilai Nadhlatul ulama dapat terus diwariskan melalui proses regenerasi yang kontinyu dan secara serius dilaksanakan, terlebih lagi di kondisi sekarang di mana anak muda dihadapkan pada persoalan ideologi agama yang demikian gencar. (Amalia)


Gus Dur Wali (7)


Bagaimana Gus Dur Bisa Ikuti Diskusi Meski Tertidur 

Salah satu keheranan publik atas Gus Dur adalah kebiasaannya tertidur dalam sebuah diskusi, tetapi begitu gilirannya untuk bicara atau menjawab pertanyaan, ia dengan lancar menyampaikan pendapatnya, seolah-olah dengan tekun mendengarkan pembicaraan sebelumnya.

Kebiasaan tidur di sembarang tempat ini memang tampaknya sudah dari sononya. Dalam biografi yang ditulis oleh Greg Barton, diceritakan, saat masih kecil ketika tinggal di Matraman Jakarta Pusat, Gus Dur pernah tertidur diatas pohon sehingga terjatuh dan menyebabkan tangannya patah. 

Lalu bagaimana penjelasan atas kemampuan Gus Dur untuk tetap bisa mengikuti pembicaraan meskipun tertidur. Kelompok rasionalis berpendapat Gus Dur bisa tetap mengikuti pembicaraan karena ia banyak membaca dan ingatannya kuat sehingga tiba waktunya berbicara, ia tinggal nyambung saja. Thesis ini bisa diuji, silahkan dicoba, tidur di sebuah acara dimana anda memiliki kompetensi dan kemudian apa anda bisa tetap mengikuti dinamika diskusi atau malah gelagapan?

Dari pendekatan ilmiah, terdapat sebuah penelitian yang dipublikasi dalam Proceeding National Academy of Sciences yang dilakukan oleh tim dari Universitas of Florida menemukan bahwa bayi mampu belajar dan berfikir dalam kondisi tertidur.

Dana Byrd, peneliti dari University of Florida menunjukkan bayi yang tertidur membuatnya mampu menyerap informasi seperti spons data. Bersama rekan-rekannya, ia menguji kemampuan belajar bayi baru lahir dengan mengulang nada yang diikuti oleh hembusan lembut dari udara ke kelopak mata. Setelah sekitar 20 menit, 24 dari 26 bayi menyipitkan kelopak mata bersama-sama ketika nada itu terdengar tanpa embusan udara.

Jenis pembelajaran seperti ini tak dilihat di ranjang orang dewasa. Pertanyaannya, apakah Gus Dur tetap memiliki kemampuan seperti ini, yang tak hilang sejak ia dilahirkan?

Sementara itu pendekatan spiritual adalah adanya wali yang memiliki kebiasaan aneh, yaitu suka sekali tidur dan ketika terbangun, ia banyak menceritakan hal-hal aneh diluar kemampuan manujsia biasa. Wali jenis ini yang sangat terkenal adalah Tgk Ibrahim Woyla dari Woyla Aceh Barat. Gus Dur pernah menerima kunjungannya dan ia sangat menghormati tamu ini (baca. Gus Dur Wali (10). Pertanyaannya, apakah Gus Dur sebenarnya juga wali dengan kategori yang sama? 

Umar Wahid, adik Gus Dur yang juga seorang dokter tak bisa menilai dan menjelaskan apakah kemampuan Gus Dur untuk tetap bisa mengikuti pembicaraan saat tertidur ini secara rasional, apalagi spiritual. 

“Saya berpendapat ini merupakan salah satu kelebihan yang diberikan Allah, saya tak bisa berkomentar apakah ini tanda kewalian atau bukan,” katanya

Penulis: Mukafi Niam (Dirilis dari NU Online)