IPNU-IPPNU Kaliwungu dan IRMAKA Siap Sukseskan Syiar Ramadhan


Ada yang berbeda pada Ramadhan kali ini. Ikatan Remaja Masjid Kaliwungu (IRMAKA)  tahun ini menggandeng IPNU-IPPNU Kaliwungu untuk menyukseskan program ramadhan yang diberi nama Syiar Ramadhan 1432 H. Pada pertemuan yang diadakan di kantor Yayasan Masjid Almuttaqin, Ahad (24/07) lalu, IRMAKA turut mengundang IPNU-IPPNU Kaliwungu dalam rangka rembug bersama terkait Syiar Ramadhan yang rencananya akan dikemas lebih menarik dan meriah.

Pada forum yang guyup tersebut, beberapa sesepuh dan aktivis NU juga turut hadir untuk memotivasi IRMAKA dan IPNU-IPPNU agar bisa saling bekerja sama. Beberapa yang hadir yaitu K.H. Fadlullah, Lukman, dan Mochammad Abbas.

Lukman yang merupakan aktivis NU yang berasal dari kalangan akademisi intelektual mengharapkan IRMAKA dan IPNU-IPPNU bisa merger dengan tujuan memajukan dan mengembangkan gairah intelektual dan organisasi di kalangan pemuda Kaliwungu. 

Lebih lanjut, K.H. Fadlullah juga mengharapkan agar komunikasi yang dulu kurang baik antara IRMAKA dan IPNU-IPPNU bisa terjalin dan diperbaiki diawali dengan kerjasama dua organisasi  tersebut dalam program Syiar Ramadhan. 

Forum koordinasi IRMAKA dan IPNU-IPPNU Kaliwungu pada hari itu menghasilkan kesepahaman baru dan poin-poin penting acara yang akan diadakan pada bulan Ramadhan. Di antaranya adalah tadarusan yang akan diadakan tiap hari dan Dialog Ramadhan yang akan diadakan tiap seminggu sekali dengan menghadirkan beberapa narasumber dari berbagai profesi.

Musyawarah yang berlangsung cukup hangat itupun ditutup dengan doa dan harapan-harapan cerah para sesepuh akan kemajuan baru dalam tradisi intelektual dan organisasi di kalangan pemuda maupun remaja di Kaliwungu. (aml)

Yang Terindah dari Karnaval Kaliwungu 2011


Cuaca siang itu begitu terik, matahari seolah enggan bersembunyi sebentar saja di balik mendung untuk sekadar memberikan waktu bagi orang-orang menikmati kesejukan. Suara-suara mulai ramai diperdengarkan, kemana saja kaki melangkah waktu itu, suara-suara yang begitu ramai akan selalu tertangkap oleh segenap warga Kaliwungu, ya, suara drum ditabuh, suara terompet, suara musik yang dimainkan grup-grup Drum Band dan suara-suara yang berasal dari peserta karnaval saling bersahutan. Setiap kampung mulai sepi warga, mereka memilih keluar menuju jalan raya di mana arak-arakan Karnaval Kaliwungu akan melewatinya. Tentu, siapa saja tak akan mau melewatkan momen yang sangat guyup itu.

Itulah suasana Kaliwungu menjelang perhelatan akbar: Karnaval Kaliwungu yang digelar setiap tahun dalam rangka menyambut bulan Ramadhan nan suci, hanya saja tahun ini karnaval diadakan juga dalam rangka memperingati agustusan. Setiap warga Kaliwungu sangat antusias untuk menyaksikannya.

Para aktvis muda NU yang tergabung dalam organisasi IPNU-IPPNU Kaliwungu rupanya tak mau ketinggalan bagian dalam perhelatan tersebut, sebagai ladang yang subur bagi islam ala Ahlussunah Wal Jamaah, Kaliwungu kiranya perlu mengusung identitas ke-NU-an yang sangat khas. 

FOTO by: Nauva Qonita
Dengan bumbu kreatifitas dan kebersamaan, para pemuda pemudi NU begitu bersemangat dalam mempersiapkan berbagai macam performance.

Persiapan sudah begitu matang, arak-arakan kontingen karnaval dari IPNU-IPPNU Kaliwungu pun menuju tempat start karnaval, terlihat begitu guyup, meriah, dan kreatif. 

Arak-arakan karnaval dari IPNU-IPPNU Kaliwungu terlihat guyup karena seluruh ranting turut bergabung dengan berbagai kreatifitasnya, yakni berupa kritik sosial dengan menampilkan peserta bertopeng Nazarudin, Nunun, dan Gayus. Selain itu juga kritik sosial atas problem TKI/TKW dengan menampilkan peserta yang berperan sebagai TKW yang hamil dan disiksa oleh majikannya. Dalam arak-arakan tersebut juga terdapat keranda mayat yang terdapat tulisan "TURUT BERDUKA CITA ATAS MENINGGALNYA PEMERINTAHAN INDONESIA" sebagai wujud kritik bagi pemerintahan yang seolah-olah tidak ada ketika rakyat terkungkung dalam berbagai problem sosial.


Dalam rangka memeriahkan arak-arakan kontingen itu, IPNU-IPPNU Kaliwungu turut mengajak beberapa lembaga ataupun organisasi untuk dapat bergabung dalam arak-arakan tersebut, yakni tim rebana dari PK. IPNU-IPPNU Miftahul Huda dan tim Marching Bloenk dari Krajan Kulon. Arak-arakan pun kian terasa meriah.

Sebagai organisasi Islam yang sangat nasionalis, IPNU-IPPNU juga membawa berbagai slogan dan jargon menarik yang dituliskan di beberapa papan, di antaranya membawa pesan-pesan perdamaian, stop kekerasan, toleransi beragama, dan lain sebagainya.

Rupanya, karnaval yang dilaksanakan kamis (22/07) lalu merupakan ajang bagi PAC. IPNU-IPPNU Kaliwungu untuk mengekspresikan diri, tidak hanya dari sisi seni atau kreatifitas saja, tetapi merupakan refleksi ideologi, pesan perdamaian, dan kritik sosial yang menarik.
-----------------------------------------------------------
Dokumentasi Karnaval : (FOTO by : Nauva Qonita)




"Junjung Tinggi Toleransi Beragama"

"Perbedaan adalah Kekayaan Kita"

Perwakilan ranting IPNU-IPPNU

"Turut Berduka Cita Atas Meninggalnya Pemerintahan Indonesia"

Gayus, Nunun, dan Nazarudin

"TKI ku sayang, TKI ku yang malang"